Pernah kah kamu mendengar kata LOGICAL FALLACY ?

 Logical Fallacy adalah kesalahan dalam bernalar sesuatu pemikiran secara logis. Apakah kita sadar kesalahan dalam berfikir ini akan memiliki dampak di kehidupan kita sehari hari ? Mari kita pahami pelan pelan. Fallacy berasal dari kata Latin Fallacia yang berarti 'tipuan' penipuan' atau 'penipu'. Maka Logical Fallacy dapat diartikan kesalahan dalam berlogika argumen yang di sampaikan mengandungenalaran yang salah. Meskipun terlihat meyakinkan orang lain kesalahan dalam bernalar ini justru pada akhirnya akan membawa dampak merugikan diri sendiri pada akhirnya

Gagal bernalar atau menggunakan penalaran yang salah dalam kehidupan dapat memiliki dampak yang signifikan, baik secara pribadi maupun sosial. Beberapa dampaknya antara lain:

  1. Pengambilan Keputusan yang Buruk : Ketika seseorang menggunakan penalaran yang keliru, keputusan yang diambil mungkin didasarkan pada informasi yang salah atau asumsi yang tidak valid. Ini bisa berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari, seperti keputusan keuangan, hubungan, atau karier.
  2. Mudah Terpengaruh oleh Misinformasi : Gagal bernalar membuat seseorang lebih rentan terhadap berita palsu, teori konspirasi, atau manipulasi, karena mereka mungkin tidak bisa membedakan antara argumen yang valid dan yang menyesatkan.
  3. Ketidakmampuan Memecahkan Masalah : Penalaran yang logis diperlukan untuk memecahkan masalah secara efektif. Gagal bernalar dapat menghalangi seseorang menemukan solusi yang tepat atau menyelesaikan konflik dengan cara yang konstruktif.
  4. Kehilangan Kredibilitas : Orang yang sering menggunakan logika yang salah dalam argumen mereka mungkin kehilangan kepercayaan dari orang lain, karena terlihat tidak konsisten atau tidak rasional.
  5. Meningkatnya Konflik : Kesalahan berpikir, seperti menyerang pribadi atau menciptakan pilihan palsu (false dilemma), dapat memperburuk hubungan interpersonal dan menyebabkan konflik yang tidak perlu.
  6. Kehilangan Peluang Belajar : Gagal bernalar menghambat kemampuan seseorang untuk menerima kritik yang membangun atau memperbaiki pemikiran mereka, yang pada akhirnya membatasi perkembangan diri dan kemampuan belajar.

Secara keseluruhan, kemampuan bernalar yang baik sangat penting untuk pengambilan keputusan yang efektif, hubungan yang sehat, dan pertumbuhan pribadi.


Berikut adalah 10 jenis kesalahan berlogika (logical fallacies) yang umum terjadi:

  1. Ad Hominem: Menyerang karakter atau sifat pribadi lawan debat alih-alih menanggapi argumennya.
  2. Strawman: Mengubah atau mendistorsi argumen lawan menjadi lebih lemah atau ekstrem agar lebih mudah diserang.
  3. False Dilemma (False Dichotomy): Mengasumsikan hanya ada dua pilihan, padahal sebenarnya ada lebih banyak alternatif.
  4. Circular Reasoning: Argumen yang mengulang pernyataan awal sebagai bukti kesimpulan, tanpa memberikan bukti baru.
  5. Hasty Generalization: Membuat generalisasi luas dari sampel atau data yang terlalu kecil atau tidak representatif.
  6. Slippery Slope: Menganggap bahwa suatu tindakan kecil akan menyebabkan serangkaian peristiwa yang berujung pada konsekuensi ekstrem tanpa bukti yang jelas.
  7. Appeal to Authority (Argumentum ad Verecundiam): Menganggap bahwa suatu argumen benar hanya karena disampaikan oleh otoritas atau orang terkenal, meskipun tidak relevan.
  8. Appeal to Emotion: Menggunakan emosi, seperti rasa takut atau simpati, untuk memenangkan argumen, bukannya memberikan alasan logis.
  9. Red Herring: Mengalihkan perhatian dari masalah inti dengan membahas hal lain yang tidak relevan.
  10. Post Hoc Ergo Propter Hoc: Menganggap bahwa karena sesuatu terjadi setelah peristiwa lain, maka yang pertama adalah penyebab yang kedua (korelasi dianggap sebagai sebab-akibat).

Kesalahan-kesalahan ini mengaburkan diskusi dan mengurangi kualitas argumen, sehingga penting untuk mengenali dan menghindarinya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penting nya sebuah NICHE yang Passionate dalam membangun Personal Branding .

Berhentilah berfikir sejenak :