Mengapa hadirku tidak di cinta ? dan mengapa aku kesulitan memberikan bahasa cinta ?
Perasaan “hadirku tidak dicinta” dan kesulitan dalam mengekspresikan atau memberikan bahasa cinta adalah pengalaman yang umum dan telah banyak diteliti dalam psikologi hubungan.
Mengapa Merasa Tidak Dicintai? Perasaan tidak dicintai sering kali berkaitan dengan kebutuhan emosional yang tidak terpenuhi dalam hubungan. Jika seseorang merasa kehadirannya tidak dihargai, itu bisa disebabkan oleh kurangnya ekspresi cinta dari pasangan dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan emosional individu tersebut. Setiap orang memiliki “wadah emosi” (love tank) yang perlu diisi dengan ekspresi cinta yang tepat agar merasa dicintai.
Kesepian dan keterasingan juga dapat memperparah perasaan ini. Studi menunjukkan bahwa ketika seseorang tidak memiliki dukungan sosial yang cukup atau merasa tidak terhubung secara emosional, ia cenderung merasa kesepian bahkan dalam hubungan romantis. Hal ini bisa terjadi meski secara fisik bersama pasangan, terutama jika bahasa cinta utama tidak terpenuhi atau tidak dipahami oleh pasangan.
Mengapa Sulit Memberikan Bahasa Cinta? Perbedaan bahasa cinta adalah salah satu penyebab utama kesulitan dalam mengekspresikan cinta. Menurut konsep “The Five Love Languages” oleh Gary Chapman, setiap orang memiliki preferensi utama dalam menerima dan memberi cinta: kata-kata afirmasi, waktu berkualitas, menerima hadiah, tindakan pelayanan, dan sentuhan fisik. Jika seseorang tidak memahami atau tidak mengetahui bahasa cinta pasangannya, maka ekspresi cinta sering tidak sampai atau tidak diterima sebagaimana mestinya.
Kurangnya komunikasi dan pemahaman juga menjadi faktor. Penelitian menunjukkan bahwa pasangan yang tidak saling memahami bahasa cinta masing-masing cenderung mengalami kesalahpahaman, merasa tidak dihargai, atau bahkan mudah marah dan menarik diri. Hal ini dapat menyebabkan hubungan menjadi renggang dan perasaan tidak dicintai semakin kuat.
Faktor psikologis dan pengalaman masa lalu juga berperan, misalnya pola attachment yang tidak aman atau pengalaman trauma masa lalu yang membuat seseorang sulit mengekspresikan atau menerima cinta.
Rangkuman Temuan Ilmiah Penelitian empiris di Indonesia menunjukkan bahwa penerapan bahasa cinta yang sesuai dapat meningkatkan kualitas hubungan romantis, khususnya pada pasangan jarak jauh. Ketika bahasa cinta utama seseorang tidak terpenuhi, ia cenderung merasa kurang dicintai dan dapat mengalami dampak negatif seperti mudah marah, menyendiri, atau mencari perhatian dengan cara negatif.
Studi lain menegaskan bahwa pemahaman dan penerapan bahasa cinta yang tepat menjadi kunci utama dalam memelihara hubungan yang sehat dan saling mencintai.
Longing for belonging: Feeling loved (or not) and why it matters. Studi ini menemukan bahwa orang dewasa yang merasa tidak dicintai atau ditolak saat masa kecil menunjukkan aktivitas otak yang lebih tinggi di area yang berhubungan dengan pemrosesan emosi dibandingkan mereka yang merasa dicintai. Pengalaman penolakan atau kurangnya cinta dari orang tua di masa kecil dapat memengaruhi regulasi emosi dan kesehatan psikologis di masa dewasa. Temuan ini menyoroti pentingnya pengalaman cinta di masa kecil dalam membentuk kemampuan seseorang untuk merasakan dan mengekspresikan cinta di kemudian hari.
Feeling unloved is the most robust sign of adolescent depression linking to family communication patterns. Penelitian ini menunjukkan bahwa pola komunikasi keluarga sangat memengaruhi perasaan dicintai pada remaja. Pola komunikasi yang terbuka (Conversation orientation) melindungi dari depresi, sedangkan pola yang menuntut keseragaman (Conformity orientation) meningkatkan risiko depresi. Perasaan tidak dicintai adalah gejala yang paling kuat dan konsisten terkait dengan pola komunikasi keluarga, dan menjadi prediktor utama depresi pada remaja.
Adult attachment, working models, and relationship quality in dating couples. Studi ini menyoroti bahwa gaya keterikatan (attachment style) yang terbentuk dari hubungan dengan orang tua di masa kecil sangat memengaruhi kemampuan seseorang untuk dekat, percaya, dan mengekspresikan cinta dalam hubungan dewasa. Orang yang cemas atau takut ditinggalkan cenderung merasa tidak layak dicintai dan kesulitan mengekspresikan cinta, yang berdampak pada kualitas hubungan.
Psychological helplessness and feeling undeserving of love: Windows into suffering and healing Laporan ini menegaskan bahwa banyak penderitaan psikologis berakar dari perasaan tidak layak dicintai dan ketidakberdayaan psikologis, yang sering kali berasal dari pengalaman masa kecil. Perasaan tidak layak dicintai dapat menghambat kemampuan seseorang untuk menerima dan mengekspresikan cinta.
Insight Penting:
Pengalaman masa kecil, terutama terkait penerimaan atau penolakan dari orang tua, sangat memengaruhi perasaan dicintai dan kemampuan mengekspresikan cinta di masa dewasa.
Pola komunikasi dalam keluarga berperan besar dalam membentuk perasaan dicintai atau tidak, yang berdampak pada kesehatan mental dan kemampuan membangun hubungan.
Perasaan tidak layak dicintai dan ketidakberdayaan psikologis dapat menjadi hambatan utama dalam mengekspresikan bahasa cinta.
Jika Anda merasa kesulitan dalam mengekspresikan cinta atau merasa tidak dicintai, pemahaman tentang akar pengalaman masa lalu dan pola komunikasi keluarga dapat menjadi langkah awal untuk pemulihan dan pengembangan diri.
Referensi Jurnal Surijah, E. A., Prasetyaningsih, N. M. M., & Supriyadi. (2020). Popular Psychology versus Scientific Evidence: Love Languages’ Factor Structure and Connection to Marital Satisfaction. PSYMPATHIC : Jurnal Ilmiah Psikologi, 7(2), 155-168. Link PDF :πPopular Psychology versus Scientific Evidence: Love Languages’ Factor Structure and Connection to Marital Satisfaction
Penerapan Bahasa Cinta dalam Pemeliharaan Hubungan Romantis Jarak Jauh. Interaksi Online, Universitas Diponegoro. Link PDF :πPENERAPAN BAHASA CINTA DALAM PEMELIHARAAN HUBUNGAN ROMANTIS JARAK JAUH
Evaluating Love Languages From a Relationship Science Perspective. Current Directions in Psychological Science, 2024. Link :πPopular Psychology Through a Scientific Lens: Evaluating Love Languages From a Relationship Science Perspective
How to Cope With Feeling Unwanted in a Relationship. Verywell Mind. Link : πHow to Cope With Feeling Unwanted in a Relationship
Kesimpulan : Perasaan tidak dicintai dan kesulitan mengekspresikan cinta sering kali bersumber dari ketidakcocokan atau ketidaktahuan terhadap bahasa cinta pasangan, kurangnya komunikasi, serta faktor psikologis pribadi. Memahami dan saling mengisi “love tank” dengan bahasa cinta yang tepat dapat membantu memperbaiki kualitas hubungan dan mengurangi perasaan tidak dicintai.
Komentar
Posting Komentar